Atma Jaya Radio
Pada tanggal 4 di bulan terakhir tahun 2015, terdapat perhelatan besar yang diadakan di Sportorium UMY. Kemegahan sudah bisa dirasakan saat kaki mulai menginjak tempat acara tersebut berlangsung. Acara ini sudah ketiga kalinya diadakan dengan sambutan masyarakat yang luar biasa. Pada pukul 6 sore, 2500 penonton mulai masuk dan mengincar tempat duduk terbaik untuk bisa menyaksikan Marching Band (MB) kesayangan mereka dalam konser Jogja Marching Concert (JMC) “Seven Heaven”. Perhelatan ini menjadi konser pamit para marching band yang tergabung dalam Keluarga Besar Marching Band Yogyakarta (KBMBY) yang akan beradu di kompetisi nasional Grand Prix Marching Band (GPMB) di Jakarta pada 26 Desember mendatang.
“Seven Heaven” adalah makna perjuangan yang ditempuh setiap marching band diibaratkan sebagai tujuh lapisan langit untuk menuju surga mereka yakni kompetisi nasional Grand Prix Marching Band (GPMB). Mereka secara tidak langsung memohon restu, dan berusaha dengan sebaik-baiknya agar setiap tetesan keringat yang sudah jatuh tidaklah sia-sia belaka.
Pada JMC kali ini, terdapat tujuh unit marching band yang tentunya masing-masing memiliki kemampuan yang hebat dan unik, yakni MB Universitas Pembangunan Nasional Veteran, MB Citra Derap Bahana Universitas Negeri Yogyakarta, Drum Corps Universitas Muhammadyah Yogyakarta, MB Universitas Atma Jaya Yogyakarta, MB Universitas Gadjah Mada, MB Saraswati Institut Seni Indonesia, MB Universitas Islam Indonesia. Sedangkan Lawcoustic adalah sebuah group musicakustik yang beranggotakan 5 mahasisw ahukumUniversitas Atma Jaya Yogyakarta membuka rangkaian acara JMC malam itu dengan lagu-lagu bernuansa syahdu. Setelah Lawcoustic menyelesaikan penampilannya pada pukul 19.00 WIB, seluruh unit marching band satu per satu masuk kedalam Sportorium UMY dan riuh tepuk tangan penonton memenuhi ruangan.
Setelah itu, Stevanus Agung selaku ketua pelaksana JMC memberikan beberapa patah kata dan dilanjutkan sambutan dari Budi Setiawan selaku ketua dari KBMBY. “Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada penghujung bulan ini enam Unit dari Keluarga Besar Marching Band Yogyakarta akan mengikuti perlombaan di Istora Senayan Jakarta pada 26 Desember 2015. Maka dari itu saya meminta para hadirin untuk memberikan doa restu agar keenam Unit ini bisa pulang membawa piala Presiden pada Grand Prix Marching Band nanti”, jelas Stevan dalam sambutannya.
Lawcoustic, penampil pembuka yang membuat suasana Sportorium menjadi lebih hangat
(foto :divisi media JMC 2015)
Marching band dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN), membuka acara inti yang kemudian disusul dengan penampilan dari Marching Band Citra Derap Bahana dari UNY. Penampilan itu mengusung tema seasons atau pergantian musim. Begitu pula dengan Drum Corps UMY yang beranggotakan 105 pemain yang mengusung tema kejayaan Islam berhasil menaklukan kota Konstatinopel dan Marching Band Atma Jaya yang menyeritakan perjalanan grup music ABBA asal Swedia. Marching Band Universitas Gadjah Mada mengangkat tema tentang passio, sedangkan Marching Band Saraswati dari Institut Seni Indonesia yang mengangkat tema Petrouchka. Terdapat pula penampilan yang bernuansa Islami bertemakan Taj Mahal “A Symbol of Love” dari Marching Band Universitas Islam Indonesia yang menjadi penutup rangkaian acara inti tersebut.
Marching Band Atma Jaya yang sedang membawakan lagu-lagu ABBA
(foto :Divisi Media JMC 2015)
Nuansa Islami yang ditampilkan UII
(Foto Divisi Media JMC 2015)
Ketujuh unit marching band telah menunjukkan kebolehan dan kesiapan mereka menuju Grand Prix Marching Band. Di akhir penghujung acara, Little Step Shuffle dan Fortuna Fisip (FOF) melengkapi gegap gempita Jogja Marching Concert 2015 dengan gerakan-gerakan yang enerjik dan memukau para penonton yang hadir. Acara JMC 2015 kali ini resmi ditutup dengan Flashmob dengan alunan agu Heroes (We Could Be) dari Alesso oleh kedua grup dance tersebut beserta para panitia. (NP-BG)
Flashmob dari Little Step Shuffle, Fortuna Fisip, dan panitia yang menutup acara JMC 2015
(Foto :Divisi Media JMC 2015)
Comments are closed.